Seminar Rabuan Public Safety During Mass Gathering
Kumpulan massa didefinisikan sebagai kegiatan terencana maupun spontan yang menyebabkan kumpulan peserta dalam jumlah besar yang berpotensi mempengaruhi keselamatan, kesehatan, dan keamanan di suatu populasi. Kegiatan kumpulan massa dapat terwujud dalam berbagai bentuk yang kerap dipraktikkan di komunitas, termasuk kegiatan keagamaan, upacara kebudayaan, kegiatan kesenian, kegiatan olahraga hingga unjuk rasa. Setiap kegiatan yang melibatkan kumpulan massa memiliki potensi risiko terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan khusus.
Dalam menyikapi masalah ini Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial telah menyelenggarakan Seminar Rabuan dengan tema “Public Safety During Mass Gathering” pada hari Rabu, 30 November 2022 lalu pukul 10:00 – 12:00 WIB via Zoom Meeting dan live streaming YouTube. iga narasumber telah diundang untuk mengupas tema ini lebih jauh.
Materi pertama diberikan oleh Bapak Soehatman Ramli, DIPL., SM., SKM., MBA (Director of World Safety Organization Indonesia). Beliau memulai dengan menyoroti beberapa insiden yang disebabkan karena kumpulan massa, seperti insiden Bobotoh Bandung, Kanjuruhan, dan beberapa konser yang dihentikan karena penonton yang pingsan maupun terluka. Menjaga keselamatan pribadi dalam hal ini sangatlah penting. Masyarakat perlu sadar akan keselamatan dirinya masing-masing dan menanamkan budaya keselamatan setiap waktu. Selain menjaga keselamatan pribadi juga penting untuk menjaga keselamatan komunitas dan keselamatan publik dengan selalu memenuhi protokol keselamatan. Hal-hal yang dilakukan masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dan masyarakat akan menimbulkan efek domino dimana hal tersebut akan berkontribusi pada global safety, dimana akan berfokus pada pengendalian bahaya kesehatan di tengah masyarakat luas.
Beranjak dari hal tersebut, Bapak Emanuel Eko Haryanto, S.T., M.T (Trainer Keselamatan dan Kesehatan Kerja) mengelaborasi mengenai mitigasi dan manajemen pengendalian kumpulan massa. Sudah banyak sekali kendaraan korban kecelakaan yang dipajang agar masyarakat bisa melihat dan tetap ingat untuk menjaga keselamatan, tidak hanya selama perjalanan namun saat melakukan berbagai macam kegiatan seperti saat sedang berada dalam kumpulan massa. Dari perspektif pihak yang berwenang dalam penerapan pengendalian massa perlu diperhatikan beberapa hal berikut agar penonton dapat menikmati acara dengan nyaman dan aman; (1) analisa risiko, (2) identifikasi massa, (3) manajemen antrian check-in, (4) merencanakan rencana keadaan darurat, (5) pemasangan poster keselamatan di papan informasi, (6) sosialisasi rencana keadaan darurat pada massa, (7) dan memanfaatkan peran steward sebagai manajemen kerumunan. Jika langkah-langkah ini diterapkan diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan massa seperti yang terjadi dalam konser, festival, pertandingan bola, dan lain-lain.
Kajian kumpulan massa dapat dianalisis melalui lensa psikologi dan sosial antropologi. Hal ini akan memberikan pemahaman dengan koneksi antara manusia dan kepentingan akan berkumpul dengan sebuah komunitas. Ibu Erlin Erlina., S.I.P., M.A., Ph.D (FK-KMK UGM) mengelaborasi pandangan dan pengalaman orang-orang tentang pertemuan massal. Bagi kebanyakan orang perkumpulan massa adalah sebuah investasi budaya yang membentuk keterikatan emosional dan identitas sosial. Untuk melakukan perubahan perilaku dalam pengendalian massa, diperlukan partisipasi sebagai sarana untuk mempromosikan kesejahteraan. raktisi harus berusaha untuk memfasilitasi rasa solidaritas dengan pemetaan perilaku terkait identitas. Praktisi harus merefleksikan identitas mereka sendiri agar dapat dilihat oleh para peserta dan bertindak untuk “bersama mereka” dengan tujuan memotivasi dan mendukung mereka serta tidak menghakimi.
Perencanaan yang terkoordinasi dengan baik dapat membantu upaya identifikasi risiko yang mungkin timbul dari kegiatan serupa sejak dini dan merespons secara tepat waktu untuk mencegah ancaman kesehatan. Diharapkan dari penerapan materi dan diskusi antara peserta dan narasumber dapat mendorong dan meningkatkan kepedulian pada kegiatan yang melibatkan kumpulan massa. (Hayu Qaimamunazzala, Ari Prayogo Pribadi, Latika Barliani).
Playback Seminar Rabuan dapat diakses melalui link berikut:
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!