Aditya L. Ramadona Ph.D. memaparkan hasil penelitian yang memvalidasi secara prospektif model prediksi demam berdarah, di Forum Ilmiah Tahunan (FIT X) – IAKMI

Samarinda, 8-9 November 2024 – Aditya L. Ramadona Ph.D, dosen dari Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi dalam Forum Ilmiah Tahunan (FIT X) yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI). Acara tahunan ini berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Kalimantan Timur, dengan tema “Era Baru Kepemimpinan Nasional: Kesehatan Masyarakat sebagai Arus Utama Pembangunan Menuju Indonesia Emas.”

Dalam kesempatan tersebut, Aditya mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Adaptive Disease Surveillance: Prospective Validation of a Dengue Prediction Model Across Diverse Regions and Emerging Challenges in Yogyakarta, Indonesia”. Penelitian ini mengevaluasi kinerja model prediksi demam berdarah yang dikembangkan untuk menjadi dasar sistem peringatan dini di Kota Yogyakarta.

Melalui penelitian ini, Aditya melakukan validasi terhadap model prediksi tersebut di seluruh kabupaten di Provinsi Yogyakarta, termasuk Kota Yogyakarta serta kabupaten sekitarnya seperti Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini, yang memanfaatkan data meteorologi serta variabel lag autoregresif dari data kasus demam berdarah sebelumnya, tetap efektif dalam memprediksi insiden demam berdarah hingga dua bulan ke depan. Tidak hanya terbatas pada Kota Yogyakarta, model ini juga relevan bagi daerah sekitarnya.

Dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, yang diwakili oleh data suhu dan curah hujan, serta aspek perilaku yang diwakili oleh data surveilans penyakit, model ini memberikan informasi yang sangat berharga bagi pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk mendukung upaya pengendalian penyakit. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengembangan sistem peringatan dini yang efektif dalam menghadapi wabah demam berdarah di masa mendatang.

Lebih lanjut, penelitian ini berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3 mengenai kehidupan sehat, SDG 11 tentang kota dan permukiman berkelanjutan, dan SDG 13 tentang penanganan perubahan iklim. SDG 3 dicapai melalui upaya pencegahan dan pengurangan angka kematian akibat penyakit menular, sedangkan SDG 11 dan SDG 13 didukung oleh sistem peringatan dini berbasis data lingkungan, yang memperkuat kesiapan komunitas dalam menghadapi risiko kesehatan terkait perubahan iklim. Temuan ini diharapkan dapat menjadi landasan kebijakan kesehatan publik yang lebih adaptif dan berkelanjutan, yang akan mendukung Indonesia dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan dan memperkuat sektor kesehatan dalam menghadapi tantangan penyakit menular di masa depan.

 

Penulis : Zilfani Fuadiyah Haq

Editor : Ari Prayogo Pribadi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.