Tim HBES FK-KMK UGM Berperan dalam Penelitian Konservasi Air di Kulonprogo
Tim dari Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial (HBES) FK-KMK UGM turut berperan dalam penelitian kolaboratif yang berfokus pada konservasi air di Kulonprogo. Penelitian ini dilakukan bersama Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin oleh Prof. Dra. Fatma Lestari, M.Si., Ph.D.. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan Ari Prayogo Pribadi, Ph.D., dan Dr. Annisa Utami Rauf, S.Pd. dari HBES FK-KMK UGM.
Penelitian ini didanai melalui hibah penelitian dari Freshwater Conservation Request for Proposals (RFP) yang diselenggarakan oleh The National Geographic Society. Sebagai organisasi nirlaba global, National Geographic Society berkomitmen untuk mendukung proyek penelitian yang berkontribusi pada eksplorasi, konservasi, dan solusi berbasis sains terhadap tantangan lingkungan. Melalui hibah ini, penelitian bertajuk “Integrating Embung, an Indigenous Nature-Based Water Storage with IoT to Conserve Freshwater in the Arid Kulonprogo Landscape” mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan solusi berbasis alam yang dikombinasikan dengan teknologi Internet of Things (IoT) dalam mengoptimalkan pengelolaan air di daerah dengan curah hujan rendah.
Penelitian ini dijadwalkan berlangsung dari 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2026, dengan lokasi di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang selama ini menghadapi tantangan dalam pengelolaan air bersih, terutama pada musim kemarau. Kulonprogo memiliki keterbatasan sumber daya air akibat kondisi geografisnya yang kering, sehingga penggunaan embung (waduk kecil tradisional) sebagai tempat penyimpanan air alami dianggap sebagai solusi potensial. Dengan integrasi teknologi IoT, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan distribusi dan penggunaan air bagi masyarakat setempat.
Sebelum penelitian utama dimulai, tim dari DRRC UI dan HBES FKKMK UGM telah melakukan survei awal di lokasi guna memahami kondisi lapangan, permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta kebutuhan spesifik terkait pengelolaan air. Survei ini menjadi dasar dalam perancangan solusi yang tepat guna dan berkelanjutan.
Penelitian ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Upaya konservasi air ini mendukung SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, dengan memastikan masyarakat di daerah kering memiliki akses terhadap air bersih yang terkelola dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi pada SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena solusi berbasis alam seperti embung dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak kekeringan. Lebih jauh, pemberdayaan masyarakat dalam proyek ini mendukung SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, dengan membangun ketahanan komunitas terhadap krisis air di masa depan. Dengan pendekatan lintas disiplin yang melibatkan teknologi, konservasi alam, dan aspek sosial, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan sumber daya air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kulonprogo.
Penulis : Zilfani Fuadiyah Haq
Editor : Ari Prayogo Pribadi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!