Prof. Fatwa Dorong Pemanfaatan Cek Kesehatan Gratis sebagai Upaya Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Temanggung, 6 Agustus 2025 — Upaya menurunkan beban penyakit tidak menular (PTM) menjadi perhatian serius dalam pembangunan kesehatan yang berkelanjutan. Hal ini ditegaskan kembali dalam kegiatan Launching Layanan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode DNA HPV dan Penguatan Deteksi Dini PTM yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Bertempat di Graha Bumi Phala, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada yang mengangkat topik pengendalian faktor risiko PTM dan pentingnya skrining kesehatan masyarakat, serta dr. Heru Priyanto, SpOG (K) Onk dari Universitas Sebelas Maret yang membahas inovasi deteksi dini kanker serviks melalui metode DNA HPV.

Dalam paparannya yang bertajuk “Kupas Tuntas Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dan Pentingnya Skrining PTM,” Prof. Fatwa menyampaikan bahwa penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas terus menjadi ancaman nyata bagi produktivitas masyarakat, termasuk di Kabupaten Temanggung. Ia menekankan bahwa masih terdapat peluang untuk meningkatkan cakupan deteksi dini PTM agar sejalan dengan target nasional. Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya intervensi promotif dan preventif, salah satunya melalui layanan pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) yang kini telah difasilitasi oleh pemerintah. 

Program CKG yang ditawarkan mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, dan indeks massa tubuh, yang dapat diakses dengan mudah di Puskesmas atau melalui layanan keliling. Prof. Fatwa menegaskan bahwa deteksi dini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menurunkan beban pembiayaan keluarga dan sistem kesehatan. Ia juga menekankan bahwa pelayanan skrining kesehatan yang umumnya memerlukan biaya tidak sedikit, kini dapat diakses secara gratis melalui program pemerintah. 

Lebih dari itu, ia menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja. Diperlukan kerja sama dari berbagai elemen, mulai dari sektor pemerintahan, fasilitas pelayanan kesehatan, organisasi masyarakat, hingga tokoh lokal, untuk mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Kolaborasi lintas sektor inilah yang menjadi kunci dalam membangun budaya deteksi dini di tengah masyarakat

Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Goal 3: Good Health and Well-being, yang menargetkan penurunan kematian akibat penyakit tidak menular melalui promosi kesehatan, pencegahan, dan penguatan layanan primer. Lebih lanjut, kegiatan ini juga mendukung Goal 17: Partnership for the Goals, karena melibatkan kolaborasi aktif antar sektor—mulai dari pemerintah, akademisi, tenaga medis, hingga masyarakat sipil—dalam mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi momentum bagi Kabupaten Temanggung dalam membangun budaya sadar kesehatan dan memperkuat sistem deteksi dini di tingkat komunitas.

Penulis : Zilfani Fuadiyah Haq

Editor : Ari Prayogo Pribadi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *