Pelatihan Deteksi Dini Risiko Penyakit Tidak Menular secara Mandiri untuk Penguatan Posbindu pada Masa Pandemi di Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian sebesar 71 persen di negara berpenghasilan menengah dan rendah (WHO, 2018). Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok serta alkohol.
Kementrian Kesehatan RI berupaya menaggulangi PTM dengan upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif melalui Posbindu PTM. Program Posbindu PTM melibatkan kader untuk melakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar gula darah, pengukuran indeks massa tubuh, wawancara perilaku berisiko, dan edukasi perilaku gaya hidup sehat. Pelaksanaan Posbindu selama ini masih mengandalkan sistem berkumpul di suatu tempat dan dilakukan pengukuran oleh kader.
Momentum COVID-19 dapat digunakan untuk mulai memperkenalkan deteksi dini yang dilakukan secara mandiri dan untuk memperluas cakupan Posbindu. Tim pengabdian akan memberikan pelatihan secara luring kepada kader kecamatan Tegalrejo RW 02 terkait deteksi dini penyakit tidak menular. Pengabdian ini diharapkan dapat Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM secara mandiri.
Pengabdian ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dari tanggal 6 Mei 2021 – 15 Desember 2021. Kegiatan program meliputi rapat koordinasi tim dan mitra, pengenalan program, dan targeted assessment Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan program dan tim kepada stakeholder terkait, yaitu ketua RW, kader, dan puskesmas. Selain dari segi program dan materi, kegiatan ini juga membahas mengenai metode pelaksanaan kegiatan (menggunakan daring, luring, atau parsial) yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat bersangkutan.
Program dilanjutkan dengan pelatihan deteksi dini faktor risiko PTM secara mandiri yang dilakukan secara luring di rumah ketua RW 02 Tegalrejo. Pelatihan ini diberikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya deteksi dini faktor risiko PTM secara mandiri. Sasaran pelatihan ini adalah tokoh masyarakat, kader kesehatan, serta anggota PPK dan dasawisma yang meliputi pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran IMT, dan pengukuran lingkar pinggang.
Pelaksanaan kegiatan ini diadakan oleh tim pengabdian yang didampingi oleh petugas puskesmas setempat yaitu Puskesmas Tegalrejo. Tim pengabdian terlebih dahulu membuat video tentang “CERDIK” dan deteksi dini faktor risiko PTM secara mandiri. Video ini disarikan dari berbagai sumber yang mendukung, ditelaah oleh tim ahli, dan juga materi dibawakan oleh pihak yang kompeten. Video ini kemudian diputarkan kepada warga saat pertemuan luring.
Pada pertemuan ini, tim juga memberikan hands on experience kepada warga untuk melakukan deteksi dini faktor risiko PTM secara mandiri, terutama untuk menentukan IMT dan juga menghitung IMT normal. Penggunaan pita ukur lingkar pinggang dengan penghitung IMT adalah hal baru bagi warga sehingga materi ini disambut dengan antusias. Video kemudian juga diupload ke Youtube dan disebarkan lewat sosial media yang dimiliki CHBP FK-KMK UGM kepada warga RW 02 Tegalrejo dan juga khalayak umum.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!