9th Public Health Symposium “Promoting Occupational Wellness and Healthy Environments during the Pandemic”

Pada tanggal 3 Juni 2022 telah berlangsung paparan keynote speaker dan panelist dalam rangkaian Public Health Symposium (PHS) yang ke-9. PHS kali ini mengusung tema “Promoting occupational wellness and healthy environments during the pandemic.” Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube live streaming Kanal Pengetahuan FKKMK UGM.

Acara tepat dimulai pukul 9:00, dengan sambutan dari dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., PhD, FRSPH, Wakil Dekan Kolaborasi, Alumni, dan Pengabdian Masyarakat, sebagai perwakilan dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada,dan dilanjutkan oleh Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA selaku Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Memasuki inti acara, presentasi dimulai oleh keynote speaker pertama yaitu dr. Maria Endang Sumiwi, MPH (Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia) yang membahas “Towards Resilient Health System – Public Health Policy During and After Covid-19 Pandemic”. dr. Maria Endang Sumiwi membahas tiga poin besar dalam presentasinya yaitu, Covid-19 pandemic and it’s control, health system transformation, dan expected contribution from the public health community.

Dalam implementasinya Kementerian Kesehatan RI telah melakukan lima tahap untuk mengontrol pandemi Covid-19, yang pertama adalah deteksi, terapeutik dengan meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit dan kapasitas pengobatan, lalu meningkatkan distribusi vaksinasi, dan meningkatkan protokol kesehatan, selain itu implementasi ini juga didukung oleh regulasi pemerintahan. Untuk masa depan sistem kesehatan, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan enam pilar untuk mendukung visi tersebut, meliputi transformasi layanan utama, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Professor Frank Kelly, Ph.D., FKC, FRSB, FMedSci (Imperial College London, UK) sebagai keynote speaker kedua dalam kesempatan ini membawakan presentasi tentang “Promoting occupational wellness and healthy environments during the pandemic”. Beliau menyampaikan bahwa sama seperti wilayah lain, London juga mengalami perubahan yang signifikan karena pandemi. Diantaranya seperti perubahan dalam keramaian jalanan yang membuat para pejalan kaki merasa lebih nyaman untuk berjalan-jalan dan juga untuk bersepeda.

Untuk memastikan keamanan dalam segala sektor, pemerintah kota London melakukan sampling SARS CoV 2 dalam transportasi publik, dengan sampel swab dan aerosol di tiga stasiun (Waterloo, Euston, Paddington) yang semua hasilnya adalah negatif. Penempatan sampling kedua berada di lokasi Imperial College Campus. Sampel swab dan aerosol dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu sekali di asrama, gedung akademik, laboratorium, pusat olahraga, perpustakaan, dan pusat anak. Kurang lebih terdapat 85 sampel yang diambil per minggu. Dengan demikian, jika ditotalkan mencapai 1000 sampel telah dikumpulkan dengan mayoritas hasil tersebut adalah negatif.

Sesi panel berikutnya dipandu oleh moderator, Ari Prayogo Pribadi, Ph.D. Beliau adalah dosen Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, FK-KMK, UGM. Ir. Dwi Windarto, ST., MBA (Kepala Divisi QHSE PT Wijaya Karya (Persero) Tbk) sebagai panelis pertama membahas tentang “Ensuring Safety & Health at Work: Preparing Workplace For The New Normal.

Dalam presentasinya, Ir. Dwi Windarto menyoroti tiga usulan syarat dari Kementerian Kesehatan agar pandemi Covid-19 menjadi endemi. Pertama, transmisi komunitas berada di level 1 selama tiga bulan berturut-turut. Kedua, keberhasilan tingkat vaksinasi Covid-19 lengkap atau dua dosis penuh mencapai 70% dari populasi. Ketiga, reproduction rate atau laju penularan 1 atau di bawah 1 selama tiga bulan berturut-turut. Dalam upaya untuk memastikan tiga syarat ini terpenuhi, beberapa upaya telah dilakukan, seperti, kebijakan K3 yang mengutamakan penanganan virus corona, perubahan perilaku, penerapan prokes dalam proyek, kampanye secara intensif, dan optimalisasi digital (QHSE Patrol Online & Barcode Pendukung). Dengan upaya ini, diharapkan aktivitas konstruksi di lapangan dapat segera kembali normal dan berproduksi seperti sebelum pandemi covid.

Setelah presentasi yang disampaikan oleh Ir. Dwi Windarto, Professor dr. Hari Kusnanto Josef., SU., Dr. PH (Universitas Gadjah Mada) melanjutkan diskusi dengan membawakan materi seputar “Recovery Transition Plan: Occupational Wellness”. Setelah Indonesia dilanda oleh Covid-19 kebiasaan masyarakatnya mengalami perubahan yang drastis bersamaan dengan sektor-sektor yang ada.

Oleh karena itu, untuk transisi kembali ke normal yang baru, diperlukan masa adaptasi dan pendekatan yang baru. Beberapa tips yang disarankan oleh Professor Hari Kusnanto Josef diantaranya adalah dengan mempertimbangkan kondisi lokal, beban kesehatan mental, protokol untuk keselamatan, perlindungan, dan pembersihan, serta kepatuhan dan standar hukum. Beberapa kondisi tersebut perlu menjadi pertimbangan bagi para pekerja untuk kembali ke bekerja secara luring.

Akhirnya di penghujung acara diumumkan 3 presenter terbaik dari 50 presenter yang telah berpartisipasi dalam Public Health Symposium ke-9. Peringkat ke-3 diberikan kepada Dagun Raisah Laksmi Pratiwi dengan judul abstrak “Potensi Tempat Kerja untuk Mendukung Usaha Berhenti Merokok: Pelajaran Selama Pandemi Covid-19”. Peringkat ke-2 adalah Ika Ardina dengan penelitian tentang “Communication, Collaboration, and Teamwork between Health Workers and Health Cadres in Serving Remote and Border Areas: Case Study in Sambas Regency of West Kalimantan”. Peringkat pertama diberikan kepada Inriza Yuliandari  dengan judul abstrak “Studi Kualitatif: “Ngeramut Tonggo” sebagai Gerakan Sosial Masyarakat untuk Mendukung Lingkungan Sehat di Lumajang Jawa Timur dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”.

Saksikan rekaman Public Health Symposium ke-9 selengkapnya melalui link berikut: The 9th UGM PHS – Promoting occupational wellness and healthy environments during the pandemic