Seminar Rabuan: Answering the Future Public Health Challenges

Pada Hari Rabu, 8 Juni 2022 lalu Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, FK-KMK UGM bekerja sama dengan Kanal Pengetahuan, FK-KMK UGM untuk menyelenggarakan Seminar Rabuan dengan mengusung tema “Answering Public Health Challenges” , seperti Seminar Rabuan sebelumnya, seminar rabuan kali ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube live streaming dengan channel Kanal Pengetahuan FK-KMK UGM.

Narasumber yang diundang dalam seminar rabuan ini akan mengelaborasi tantangan kesehatan masyarakat dalam berbagai bidang. Narasumber pertama  Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH merupakan Tenaga Ahli Utama Kedeputian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. Narasumber kedua, Ir. Bimo Prasetyo, MM adalah Direktur SDM-legal, PT Bandara Internasional Batam, dan narasumber ketiga adalah dr. Yodi Christiani, Ph.D, beliau merupakan Senior Research Manager, Save the Children.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. selaku Kepala Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran, FK-KMK UGM. Dalam sambutannya , Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. menekankan bahwa xxx.  Acara inti kemudian dipandu oleh moderator yaitu Bu fatwa (gelar dan nama lengkap) dan dilanjutkan oleh oleh narasumber pertama Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH yang mengelaborasi bagaimana tantangan kesehatan masyarakat di bidang pemerintahan.

Dr. Brian memulai presentasinya dengan menyoroti target yang dimiliki Indonesia pada tahun 2045 untuk memiliki masyarakat yang unggul, berbudaya, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dimana segala keputusan yang dibuat memikirkan visi tersebut pada intinya. Dalam misi pencapaiannya, pemerintah memetakan keterampilan profesi yang dibutuhkan oleh bidang kesehatan masyarakat pada era ini seperti, promotor kesehatan, sanitarian, ahli gizi, dan ahli teknologi lab medik dimana para praktisi kesmas perlu berpikiran inovatif dan siap menghadapi tantangan zaman agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang sudah banyak terimplementasikan di dunia kesehatan.

Melanjutkan presentasi dari narasumber pertama, Ir. Bimo Prasetyo sebagai narasumber kedua menjabarkan masalah yang saat ini dialami oleh bidang industri dalam konteks kesehatan masyarakat, terutama pada bidang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) masalah pertama fokus pada bagaimana menciptakan fakultas kesehatan masyarakat terutama pada jurusan K3 yang benar benar sesuatu yang berbeda dari jurusan K3 di fakultas lain, masalah kedua berhubungan dengan ijazah dan kompetensi, dimana universitas tidak hanya menerbitkan ijazah setelah kelulusan namun juga dibekali dengan sertifikat kompetensi karena pada praktisnya sertifikat kompetensi sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh para sumber daya. Pernyataan ini juga didukung oleh UU no.2/2017 pasal 70 tentang jasa konstruksi yang menjelaskan setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja, setiap Pengguna Jasa dan/atau penyedia jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan sertifikat kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui uji kompetensi sesuai dengan standar kompetensi kerja. Peran perguruan tinggi disini dituntut untuk melakukan revisi pada kurikulumnya dimana para lulusan siap secara ilmu dan juga kompetensi.

Tidak hanya kondisi pada bidang pemerintahan dan industri, seminar Rabuan kali ini juga menghadirkandr. Yodi Christiani untuk menjelaskan kondisi NGO. Strategi sustainabilitas NGO saat ini adalah bekerja untuk mencari profit dengan distribusi profit tersebut dikembalikan kepada program.Saat ini peran NGO masih memfokuskan pada pembangunan internasional, bantuan, filantropi, dan melakukan kegiatan untuk meringankan penderitaan, memajukan kepentingan orang miskin, melindungi lingkungan, menyediakan layanan sosial dasar, atau melakukan pengembangan masyarakat. Dalam bidang kesehatan , beberapa tantangan yang dialami oleh sumber daya meliputi, program masih sangat bergantung pada dana NGO, karya lintas tema, dan zona nyaman versus dinamika kerja. umber daya kesehatan diharapkan siap untuk mengatasi segala tantangan yang mungkin dihadapi saat berkecimpung dalam dunia NGO.

Dari penjelasan ketiga narasumber memantik sesi tanya-jawab yang menarik dengan para peserta dan terlihat antusias peserta untuk mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, dalam penghujung acara Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. menutup seminar rabuan kali ini dengan pesan bahwa tantangan untuk sektor kesehatan masyarakat cukup kuat dan Prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat berkomitmen untuk menjawab tantangan zaman dimana lulusan berkompetensi pada bidang ilmu dan praktikal.

Playback seminar rabuan selengkapnya dapat dilihat melalui link berikut:
Seminar Rabuan – Answering the future public health challenges